Selain itu, kelas bertutur ini juga diharapkan mampu memberikan perubahan perilaku yang baik bagi seluruh peserta.
“Target kita adalah anak-anak yang dulunya tidak percaya diri, menjadi percaya diri, yang dulunya tidak mau bersosialisasi dengan orang lain menjadi mau dan mampu berkomunikasi dengan orang lain,” ujarnya.
Baca Juga:
Persib Bandung Tuntaskan Musim Bersejarah, Hodak Siapkan Agenda Baru
Selanjutnya, tutor kelas bubur ayam, Delima Banjarnahor berharap program ini terus berlanjut dan semakin banyak anak-anak yang mengikuti kelas itu.
Menurutnya, kegiatan ini sangatlah bagus dalam mengasah kemampuan anak-anak dalam berkomunikasi dan memiliki etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya sendiri adalah mitra Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dairi yang ditugaskan menjadi tutor disini. Saat ini, jumlah anak-anak yang mengikuti ini belum begitu banyak, mungkin karena ada keterbatasan ruangan ataupun anggarannya padahal kegiatan ini sangatlah bagus untuk mempersiapkan anak-anak kita sejak dini lebih memiliki etika berbicara sehari-hari dan mampu berkomunikasi dengan baik,” katanya.
Baca Juga:
Dorong Mobilitas, Tiongkok Terbitkan Visa Khusus untuk Warga ASEAN dan Timor-Leste
Selanjutnya, salah satu peserta kelas bubur Aaam, Marintan Sitorus menyebut sangat senang mengikuti kegiatan ini. Diakui Marintan, dirinya semakin mampu dan percaya diri saat berkomunikasi dengan teman-temannya.
“Dulu saya pemalu, sekarang saya sudah lebih percaya diri serta mampu menceritakan buku yang saya baca disini dengan baik didepan teman-teman saya. Guru pembimbingnya juga sangat baik dalam mengajari kami serta tidak membosankan,” katanya. [gbe]