Selain itu, kelas bertutur ini juga diharapkan mampu memberikan perubahan perilaku yang baik bagi seluruh peserta.
“Target kita adalah anak-anak yang dulunya tidak percaya diri, menjadi percaya diri, yang dulunya tidak mau bersosialisasi dengan orang lain menjadi mau dan mampu berkomunikasi dengan orang lain,” ujarnya.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Selanjutnya, tutor kelas bubur ayam, Delima Banjarnahor berharap program ini terus berlanjut dan semakin banyak anak-anak yang mengikuti kelas itu.
Menurutnya, kegiatan ini sangatlah bagus dalam mengasah kemampuan anak-anak dalam berkomunikasi dan memiliki etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya sendiri adalah mitra Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dairi yang ditugaskan menjadi tutor disini. Saat ini, jumlah anak-anak yang mengikuti ini belum begitu banyak, mungkin karena ada keterbatasan ruangan ataupun anggarannya padahal kegiatan ini sangatlah bagus untuk mempersiapkan anak-anak kita sejak dini lebih memiliki etika berbicara sehari-hari dan mampu berkomunikasi dengan baik,” katanya.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Selanjutnya, salah satu peserta kelas bubur Aaam, Marintan Sitorus menyebut sangat senang mengikuti kegiatan ini. Diakui Marintan, dirinya semakin mampu dan percaya diri saat berkomunikasi dengan teman-temannya.
“Dulu saya pemalu, sekarang saya sudah lebih percaya diri serta mampu menceritakan buku yang saya baca disini dengan baik didepan teman-teman saya. Guru pembimbingnya juga sangat baik dalam mengajari kami serta tidak membosankan,” katanya. [gbe]