WahanaNews-Berampu | Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dairi, Sumatera Utara rutin melakukan kegiatan kelas Belajar Untuk Bertutur Asyik dan Menyenangkan (Bubur Ayam).
Dikutip dari laman facebook Pemerintah Kabupaten Dairi, program dimaksud dalam rangka menjalankan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Juga, sesuai arahan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, bahwa salah satu visi misinya adalah mewujudkan Dairi Cerdas dan Dairi Unggul.
Adapun kegiatan bertutur atau bercerita adalah sebuah kegiatan menyampaikan suatu cerita atau informasi maupun keterangan kepada orang lain yang dilakukan oleh anak-anak SD yang ada di Kabupaten Dairi.
Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Dairi, Marisi Sianturi melalui Erpina Herawati Ginting, Jumat (7/10/2022) mengatakan, sesuai arahan bupati untuk mewujudkan Dairi unggul, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Dimana SDM yang unggul akan terwujud apabila anak-anak cerdas, memiliki pengetahuan dan keterampilan sehingga bisa meneruskan pendidikan lebih lanjut dan kedepan dapat bersaing dengan anak-anak di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.
“Kelas bubur ayam sudah berjalan sejak Juli 2022 lalu dan jumlah anak-anak yang mengikuti sebanyak 36 orang. Dalam program ini kita melatih anak-anak kita bisa bertutur dengan baik, berbicara yang baik serta memiliki etika berbicara dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu menceritakan bahan bacaan mereka yang didapat di taman bacaan dengan baik kepada orang lain,” ujarnya.
Disampaikan Erpina, usai mengikuti kelas bertutur ini, anak-anak juga diharapkan akan semakin meningkatkan kemampuan dan potensi diri terutama dalam bertutur, mengutarakan pendapat, meningkatkan kepercayaan ini, serta komunikasi.
Selain itu, kelas bertutur ini juga diharapkan mampu memberikan perubahan perilaku yang baik bagi seluruh peserta.
“Target kita adalah anak-anak yang dulunya tidak percaya diri, menjadi percaya diri, yang dulunya tidak mau bersosialisasi dengan orang lain menjadi mau dan mampu berkomunikasi dengan orang lain,” ujarnya.
Selanjutnya, tutor kelas bubur ayam, Delima Banjarnahor berharap program ini terus berlanjut dan semakin banyak anak-anak yang mengikuti kelas itu.
Menurutnya, kegiatan ini sangatlah bagus dalam mengasah kemampuan anak-anak dalam berkomunikasi dan memiliki etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya sendiri adalah mitra Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dairi yang ditugaskan menjadi tutor disini. Saat ini, jumlah anak-anak yang mengikuti ini belum begitu banyak, mungkin karena ada keterbatasan ruangan ataupun anggarannya padahal kegiatan ini sangatlah bagus untuk mempersiapkan anak-anak kita sejak dini lebih memiliki etika berbicara sehari-hari dan mampu berkomunikasi dengan baik,” katanya.
Selanjutnya, salah satu peserta kelas bubur Aaam, Marintan Sitorus menyebut sangat senang mengikuti kegiatan ini. Diakui Marintan, dirinya semakin mampu dan percaya diri saat berkomunikasi dengan teman-temannya.
“Dulu saya pemalu, sekarang saya sudah lebih percaya diri serta mampu menceritakan buku yang saya baca disini dengan baik didepan teman-teman saya. Guru pembimbingnya juga sangat baik dalam mengajari kami serta tidak membosankan,” katanya. [gbe]