Soal rasa, andaliman yang disebut juga lada batak ini terbilang pedas getir yang dapat membuat sensasi lidah kebas saat menyantapnya. Namun rasa inilah yang membuat andaliman selalu dirindukan khususnya oleh orang Batak yang merantau.
Pizza andaliman ini merupakan buah ide dari seorang wanita kelahiran Jakarta yang bernama Imelda Napitupulu bersama sang suami, Sebastian Hutabarat.
Baca Juga:
Nggak Cuma Menyegarkan, 5 Minuman Khas Indonesia Ini Punya Nama yang Unik!
Pizza andaliman ini sekilas bentuknya sama dengan pizza yang sering ditemukan di kota-kota besar. Tampilannya menarik dengan campuran irisan daging dan aneka sayuran lokal seperti tomat, timun, jagung, kacang panjang, wortel, kembang kol dan daun bawang.
Namun yang membedakan adalah sensasi rasa dari bumbu andaliman itu sendiri. Ada rasa jeruk yang dibalut dengan rasa pedas. Bumbu andaliman ini bahkan bisa menimbulkan kelu atau mati rasa di lidah, meskipun tidak sepedas cabai atau lada.
Hal lain yang menarik pada pizza andaliman ini terletak pada sausnya yang memiliki tiga varian, yakni saus mayonaise, saus cabe dan saus andaliman yang dihidangkan dengan piring yang panjang.
Baca Juga:
Kirim Surat ke Kementerian ESDM, Wali Kota Jambi Minta Tinjau Ulang Penetapan Kuota Batu Bara
Saus andaliman menjadi bumbu utama makanan ini. Saus andaliman yang digunakan adalah perpaduan antara rempah andaliman, serai, wortel, bunga kol, kacang panjang dan daun bawang. Semua bahan tersebut digiling halus hingga semua bahan tercampur menjadi satu.
Dalam pengolahannya, andaliman yang sudah dihaluskan dioleskan secara merata di atas adonan tepung yang sudah dibentuk, kemudian dipanggang selama kurang lebih 10 hingga 15 menit.
Untuk tampilan pizzanya sendiri cukup memikat mata dengan potongan daging, tomat, sosis dan taburan keju yang semakin mempercantik makanan ini.