"Artinya ketika Dumai-Rantauprapat itu selesai, maka memberikan peningkatan ekonomi juga untuk Aceh dan Jambi. Orang yang lalu lalang dari Sumut-Pekanbaru akan semakin banyak,” kata Ijeck.
Belum lagi Sumut yang dikenal dengan CPO nya. Hal ini tentunya dapat mempercepat bisnis dan mengurangi biaya produksi jika tol sudah beroperasi. Pemprov Sumut sendiri kata Ijeck terus berkomitmen untuk membantu pemerintah pusat dalam hal mempercepat pembangunan JTTS di Sumut.
Baca Juga:
Dinas TPH: Produksi Durian di Sulteng Capai 412.733 Kuintal Buah Segar
“Kita komitmen untuk membantu,” katanya.
Sementara itu, Asdep Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi Kemko Marves Ferry Akbar Pasaribu menyampaikan ini menjadi kegiatan perdana Menko Marves dengan mengumpulkan sekaligus 4 provinsi. Diakuinya, secara pribadi dia juga mendorong provinsi di Sumatera untuk lebih kuat dalam menyuarakan harapannya.
"Saya dukung provinsi di Sumatera ini untuk lebih kenceng suaranya, kita perlu mendorong agar JTTS ini bisa dilakukan. Tapi tidak hanya menuntut, berikan opsi ke pusat kalau hanya mengandalkan APBN berat, jadi dibutuhkan kreativitas dari Provinsi juga agar investor tertarik masuk," ujarnya.
Baca Juga:
Kemenko Marves dan Pemprov Sulteng Koordinasi Percepatan Ekspor Durian ke China
Mekanisme paling memungkinkan, tambahnya adalah kombinasi pemerintah dengan swasta "Apa itu lokal, BUMN, non BUMN atau internasional. Makanya di sini juga kami undang Konjen Jepang dan Singapura agar mereka melihat dan siapa tahu tertarik untuk berinvestasi," ujarnya.
Lanjutnya, Dia apresiasi keinginan Wagub Sumut agar memprioritaskan pembangunan JTTS tahap ketiga.
"Sumut saya akui memang menjadi motornya, saya berharap Sumut bisa menjadi penggerak untuk provinsi lainnya untuk pembangunan JTTS ini," ujarnya sembari menyampaikan akan ada forum yang lebih serius yang akan pihaknya buat untuk kelanjutan rapat JTTS ini.