"Kemudian saya menyadari bahwa menjadi tidak nyaman, tidak elok dan juga beberapa pihak mungkin merasa tersinggung atau tersakiti atas kata-kata yang keluar dari saya menyangkut seputar soal gerombolan dan ormas. Yang sejatinya, sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI itu gerombolan," jelasnya.
"Tapi kalau tidak ada kepatuhan dan tidak ada harmoni itu seperti gerombolan. Nah itulah yang bisa dilihat rekaman utuhnya itulah kemudian yang itu saya ulang dan saya sampaikan di forum ini," imbuh Effendi.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Oleh karena itu, Effendi meminta maaf kepada seluruh prajurit baik yang bertugas maupun purnawirawan, serta para pihak yang mungkin tidak nyaman dengan perkataannya.
"Saya juga sudah bicara dengan Panglima TNI saya juga mohon maaf, juga KSAD saya mohon maaf dan juga KSAL, KSAU yang mungkin juga merasa kurang nyaman saya mohon maaf," ucapnya.
"Sekali lagi, saya ingin mencintai TNI sesuai dengan tupoksi saya. Saya berharap kita mencintai tidak dengan mengurangi hormat kita ke hal yang mungkin kurang pas di tubuh TNI," kata Effendi.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menyebut TNI seperti gerombolan saat rapat kerja bersama antara Komisi I, Kementerian Pertahanan, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 September.
Effendi awalnya ingin mendapat penjelasan dari Andika tentang apa sebenarnya yang terjadi di tubuh TNI. Pertanyaan itu terkait dengan temuannya soal insubordinary atau pembangkangan, disharmoni, serta ketidakpatuhan di internal institusi pertahanan negara tersebut.
"Ini TNI kayak gerombolan ini. Lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," kata Effendi. [gbe/tio]