WahanaNews-Berampu | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat, Sumatera Utara menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di aula Bale Sada Arih, kantor Bupati Pakpak Bharat, Rabu (14/9/2022).
Keterangan Diskominfo Pakpak Bharat, rakor itu digelar guna mencari solusi konkrit dalam upaya menahan dan menurunkan laju inflasi di Pakpak Bharat.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Rakor diisi dengan pemaparan dari beberapa pihak terkait. Diantaranya, Marupa Hasilowaty Situmorang, fungsional Statistisi Ahli Muda Kantor Badan Pusat Statistik Pakpak Bharat, menjelaskan analisa inflasi terkini, jenis inflasi, penyebab, dampak, serta manfaat dari penghitngan inflasi.
Dia juga menyampaikan satu rekomendasi dalam menekan laju inflasi, yakni dengan memperbaiki jalur distribusi barang. Pemerintah harus tegas menindak pelaku usaha yang menaikkan harga barang diluar ketentuan.
Dalam rakor itu terungkap empat komoditi utama yang mempengaruhi inflasi di Pakpak Bharat yakni cabe merah biasa, bawang merah lokal, bawang putih dan cabe rawit hijau.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Perekonomian dan Kesejahteran rakyat pada Sekretariat Daerah Pakpak Bharat, Maston Manik dalam paparannya.
"Kami juga mendapati bahwa inflasi ini mulai berdampak pada system pertanian kita diantaranya adanya kenaikan harga pupuk dan obat-obatan serta alat-alat pertanian," kata Maston.
Sementara Kapolres Pakpak Bharat AKBP Rocky H Marpaung berpendapat bahwa inflasi harus ditangani dengan serius karena akan berdampak serius pada masyarakat luas.