BerampuNews.id | Polda Sumatera Utara (Sumut) telah memeriksa temuan 1 juta kg minyak goreng di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Polda memastikan tidak menemukan dugaan penimbunan sebagaimana yang beredar di masyarakat.
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra menyebut, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015, Pasal 11, disebutkan bahwa yang disebut penimbunan adalah apabila dilakukan melebihi 3 kali besaran distribusi yang seharusnya rata-rata per bulan.
Baca Juga:
Staf Ahli Salurkan Bantuan Menteri Imipas ke Warga Binaan Lapas Lubuk Pakam & Masyarakat
"Jadi kalau 94.000 dikali 3 itu kurang-lebih ada 270, sementara yang kita temukan kemarin 92.000. Artinya dari aturan tersebut kita tidak menemukan ada dugaan penimbunan sebagaimana yang beredar di masyarakat," sebut Panca, kepada wartawan, Rabu (23/2/2022).
Hal ini disampaikan Panca saat mengecek gudang PT Salim Ivomas Pratama di Lubuk Pakam, Deli Serdang. Panca datang bersama Pangdam Bukit Barisan serta pihak Pemprov Sumut.
"Datang ke perusahaan ini terkait dengan memastikan bahwa semua kegiatan produksi khususnya berkaitan dengan pengadaan minyak goreng dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat itu berjalan dengan baik," kata Panca.
Baca Juga:
PLN Lubuk Pakam Didesak untuk Lebih Responsif dan Selektif dalam Pemeliharaan Jaringan Listrik
Panca mengatakan pengecekan itu adalah bagian dari tindak lanjut pengawasan pihaknya bersama Satgas Pangan. Selama ini, pihaknya telah memeriksa 18 pabrik.
"Pada hari Kamis yang lalu, tim memang melakukan pemeriksaan, tidak hanya di tempat ini tetapi di semua tempat produksi yang berkaitan dengan pengadaan minyak goreng. Kita lakukan pemeriksaan, ada 18 pabrik semuanya kita sudah datangi, memastikan, sebagian besar sudah kita cek tentang bagaimana kesiapan perusahaan-perusahaan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Panca.
Panca mengaku selama ini banyak pemberitaan yang berkembang di masyarakat tentang kelangkaan minyak goreng. Untuk itu, pihaknya pun telah mengecek hingga melakukan audit.
"Kita sudah cek dan kemarin itu kita temukan dan kita periksa lalu kita lakukan audit di gudang- gudang produksi yang ada di masing-masing perusahaan," sebut Panca.
Panca menyebutkan dirinya bersama para pihak telah melakukan kesepakatan. Pihaknya bersepakat minyak goreng yang ada di setiap perusahaan itu disalurkan ke masyarakat.
Kesepakatan itu dilakukan pasca pemeriksaan pada hari Kamis, Jumat, serta Sabtu berturut-turut di wilayah Sumatera Utara. Dia meminta seluruh pelaku usaha industri untuk segera mendistribusikan minyak goreng yang ada di tempatnya sebagaimana ketentuan dan kemampuan produksinya.
"Saya perlu sampaikan pasca kita melakukan pemeriksaan pada hari Kamis, Jumat serta Sabtu berturut-turut di wilayah Sumatera Utara ini adalah kita minta seluruh teman-teman para pelaku usaha industri untuk segera mendorong dan mendistribusikan minyak minyak goreng yang ada di tempatnya sebagaimana ketentuan dan kemampuan produksinya," ujar Panca.
Kemudian, Panca menyebutkan PT Salim Ivomas telah berkomitmen menyalurkan minyak goreng yang ada di tempatnya. Panca menyebut dia datang untuk mengawasi jalannya pendistribusian itu selama tiga hari dan hari ini jatuh temponya.
"Kami perlu laporkan pada kesempatan ini, selama tiga hari perusahaan pabrik Salim Ivomas ini sebagaimana hasil dari kunjungan kita melakukan pengawasan sudah berkomitmen akan terus melakukan pendistribusian terkait temuan yang kita temukan pada hari Jumat lalu di tempat ini," ujar Panca.
Di mana, kata Panca, saat itu ditemukan kurang-lebih ada 1,1 juta kg minyak goreng dalam bentuk kemasan dos (kotak) itu kurang-lebih 92.000. Petugas melakukan pendalaman, termasuk pemeriksaan pembukuan mulai dari produksinya, bahan bakunya, produksinya kemudian hasil produksinya itu didistribusikan ke mana saja dan berapa banyak.
Semua kita cek oleh Satgas Pangan dan kita melihat bahwa dari hasil pendalaman saya mendapat laporan bahwa untuk perusahaan ini, itu memerlukan distribusi sebanyak 94.000 (dos/kotak) per bulan rata-rata kebutuhannya. Yang kita temukan 92.000," ujar Panca.
Tanggapan Pihak Perusahaan
Branch Manager PT Salim Ivomas Pratama, Deli Serdang, Cin Hok, mengatakan operasi perusahaan selama ini tetap berjalan normal. Saat ini, distribusi terus berlanjut.
"Saya mau sampaikan bahwa perusahaan selama ini tetap berjalan normal. Distribusi berkat dukungan Polda-Kodam dan hari ini juga kita disiapkan armada untuk salurkan ke titik titik distribusinya. Dengan harapan kebutuhan pangan yang selama ini terjadi distorsi akan bisa terpenuhi. Kita harapkan juga, selain kita juga perusahaan-perusahaan lain bisa juga menjalankan kebersamaan untuk menjamin ketahanan pangan," sebutnya.
Dia mengatakan pendistribusian itu dilakukan di sejumlah provinsi di Pulau Sumatera. Selama ini, ada ratusan ribu karton yang didistribusikan tiap bulan.
"Kita di Sumatera minus Lampung. Per bulan ada 550 ribu karton, sementara yang kemarin stok itu hanya ada 94 ribu, jadi kalau kita stok minimum itu sekitar 200 ribu karton karena perusahaan juga perlu stok minimum. Jadi perusahaan benar-benar komit menyalurkan dan ini hampir hari ini seperti yang dilihat itu barang sudah kosong. Jadi tdak ada stok minimum saya, dan ini juga kita mulai produksi untuk mendukung kelancaran distribusi," sebutnya.
Dia menambahkan pendistribusian itu dilakukan ke distributor dan retail-retail, seperti Indomaret, Alfarmart, Indogrosir, dan Hypermart. Itu semua anggota Aprindo.[zbr]