BERAMPU.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Setiap 29 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) sebagai pengingat bahwa keluarga adalah fondasi utama dalam membangun bangsa.
Keterangan Diskominfo Dairi, tahun 2025 ini, Harganas ke-32 mengangkat tema “Dari Keluarga Menuju Indonesia Maju”, yang menekankan bahwa kemajuan sebuah negara dimulai dari ketahanan, kesehatan dan keharmonisan di tingkat keluarga.
Baca Juga:
Bupati Pakpak Bharat Bagi Paket Bansos untuk Anak Yatim dan JKM
Dalam rangka memperingatinya, Pemkab Dairi dalam hal ini, Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala melepas lebih dari 100 peserta, dengan 15 mobil dan 30 kenderaan roda dua yang mengikuti Kirab Bangga Kencana Harganas ke 32 di Kabupaten Dairi, Kamis (26/6/2025).
Kirab diawali dari halaman Kantor Bupati Dairi, mengelilingi kota Sidikalang dan berakhir di Gedung Puspaga, Jalan KB, Sidikalang.
Sebelum melepas kirab, Wakil Bupati Dairi Wahui Daniel Sagala dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Harganas yang diperingati setiap 29 Juni ini menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan keluarga sebagai fondasi masyarakat yang berkualitas baik.
Baca Juga:
Tanpa Nama Jokowi, Tiga Kandidat Berebut Kursi Ketum PSI Via E-Voting 12–18 Juli
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan rumah/keluarga sebagai tempat penuh kasih sayang, tempat anak-anak tumbuh dengan nilai luhur untuk masa depan Indonesia.
"Ini jadi momen refleksi penting dalam menciptakan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing," kata Wahyu.
Sebelumnya, dalam laporannya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) dr. Ruspal Simarmata menyampaikan bahwa kirab kencana merupakan rangkaian peringatan Harganas sebagaimana arahan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana/BKKBN.
Sejarah Harganas
Perlu diinformasikan, setiap 29 Juni, masyarakat memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas). Tujuannya untuk merenungkan kembali arti penting keluarga sebagai fondasi kokoh dalam membangun bangsa yang sejahtera dan tangguh.
Menurut BKKBN, sejarah peringatan Hari Keluarga Nasional berkaitan dengan perjuangan para pahlawan setelah kemerdekaan Indonesia. Meskipun telah merdeka, kondisi negara saat itu masih belum stabil.
Untuk menjaga keamanan, wajib militer diberlakukan. Mereka yang berjuang di medan perang harus rela mengorbankan nyawa dan berpisah dari keluarga.
Berkat upaya yang telah dilakukan, Indonesia akhirnya memperoleh pengakuan kedaulatan dari Belanda pada 22 Juni 1949.
Seminggu kemudian, pada 29 Juni 1949, para pejuang yang selamat kembali berkumpul dengan keluarga.
Momen ini menjadi dasar pencetusan Hari Keluarga Nasional. Hari Keluarga Nasional diinisiasi Prof Dr Haryono Suyono, Ketua BKKBN pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Hari Keluarga Nasional sebenarnya sudah ditetapkan sejak 29 Juni 1992. Namun, peringatan baru mendapatkan legalitas pada 15 September 2014 melalui Keppres RI Nomor 39 Tahun 2014.
[Redaktur: Robert Panggabean]