BerampuNews.id | Mimpi Basman (53) bersama istrinya, Sarniwati (50) untuk bekerja di Malaysia, akhirnya kandas di perairan Tanjung Api, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Pria asal Sulawesi Selatan itu tewas, setelah kapal kayu yang ditumpanginya karam dihantam ombak.
Sarniwati yang turut dalam kapal kayu menuju Malaysia, melalui pelabuhan tikus di wilayah Kabupaten Asahan, berhasil selamat. Dia tak henti-hentinya menangis, melihat tubuh suaminya sudah terbujur kaku dan terbungkus kantong mayat.
Baca Juga:
Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Dugaan Kasus TPPO Pengiriman CPMI ke Serbia
Kapal kayu tersebut, menurut kepala kamar mesin berinisial DS, berangkat dari pelabuhan tikus di Kabupaten Asahan, pada Kamis (17/3/2022) malam, dengan tujuan Malaysia. Kapal kayu tersebut, mengangkut sebanyak 89 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.
DS mengaku, kapal sempat mengalami kebocoran. Namun setelah ditambal, dan dilihat kondisinya sudah bagus, akhirnya kapal berangkat ke Malaysia. Baru berlayar sejauh 31 mil, kapal dihantam ombak dan akhirnya karam.
Danposal Sei Berombang, Letda (T) Wahid Nurhidayat mengatakan, telah berhasil mengevakuasi sebanyak 61 korban selamat dan dua korban tewas dari tiga kapal nelayan.
Baca Juga:
Malaysia Tujuan TPPO via Batam, Anggota Polda Kepri Tangkap Dua Tersangka
"Korban selamat yang berhasil dievakuasi, 19 orang perempuan, dan 42 laki-laki. Sementara yang tewas, satu laki-laki dan satu perempuan," ungkapnya.
Hingga kini, petugas gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri, masih melakukan upaya pencarian terhadap 26 PMI ilegal yang hilang dalam peristiwa karamnya kapal kayu tersebut. Sementara dua Anak Buah Kapal (ABK), yakni berinisial DS (23), dan RDP (48) diringkus petugas lalu dibawa ke Polres Asahan untuk proses penyelidikan.[zbr]