Selanjutnya dia melawan para pelaku dengan sebilah pisau kecil yang dibawanya sambil teriak meminta tolong. Namun tidak ada warga yang datang. Dalam kejadian itu dua pelaku tewas setelah bersimbah darah. Sedangkan dua pelaku lainnya melarikan diri setelah kawannya tumbang.
"Setelah itu saya pergi ke rumah keluarga untuk menenangkan dari," katanya.
Baca Juga:
18 Jam Mewah Ditaksir Rp14 Miliar Digasak Perampok Bersajam di PIK 2
Akibat kejadian itu, Amaq Sinta yang memiliki dua anak tersebut tidak mengalami luka. Namun badannya terasa sakit akibat terkena senjata tajam dari para pelaku.
"Saya tidak ada kepandaian dan tidak memiliki ilmu kebal. Tapi ini memang saya dilindungi Tuhan," katanya.
Pasca diamankan dan ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Lombok Tengah, ia dan keluarganya merasa shock dan tidak bisa tidur, karena memikirkan kasus yang menimpanya.
Baca Juga:
Saat Pulang Sekolah Siswa SMP di Depok Dibacok dan Dibegal
Namun, dia merasa agak senang setelah mendapat penangguhan penahanan yang diberikan pasca adanya dukungan dari masyarakat Lombok Tengah khususnya.
"Saya berharap bisa dibebaskan murni dan tidak sampai di Pengadilan. Supaya bisa bekerja kembali seperti biasanya. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung saya," katanya.[zbr]