“GIS 150 kV Poncol Baru II yang dibangun dengan memanfaatkan lahan gedung eksisting PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Bekasi juga berfungsi untuk meningkatkan kapasitas penyaluran dan keandalan pasokan listrik khususnya di kota Bekasi, serta sebagai pemasok listrik untuk Gardu Traksi Halim,” jelas Octavianus.
Kemudian untuk empat dari lima infrastruktur di wilayah Jawa Bagian Tengah dan telah siap beroperasi yaitu; Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Tegalluar Incomer, SUTT 150 kV beserta Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) Padalarang Baru – Padalarang Baru II Sirkit 2, SUTT 150 kV Padalarang Baru II – Cirata, SUTT 150 kV THK – Karawang Sirkit 1.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
General Manager PLN UIP JBT Djarot Hutabri EBS mengatakan, ketiga infrastruktur kelistrikan terakhir berhasil mendapatkan Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) dan kemudian dilakukan pemberian tegangan pertama (energize) yakni dalam kurun waktu 12-14 Mei 2023.
"Kini baik transmisi dan juga gardu induk telah siap dioperasikan untuk selanjutnya akan digunakan untuk memasok kebutuhan listrik di setiap traksi milik KCJB,” kata Djarot.
PLN meyakini suplai listrik kereta cepat ini nantinya akan beroperasi dengan andal karena setiap traksi akan dipasok dari dua suplai jaringan transmisi.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Untuk itu, Djarot mengucapkan apresiasinya bagi seluruh stakeholder dalam setiap proses pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut.
Selain itu, dalam pengerjaan seluruh proyek ini PLN terus menerapkan prinsip zero accident dalam setiap tahapan konstruksi. Menurutnya hal tersebut juga menjadi hal yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu proyek pembangunan. [gbe]